Total Tayangan Halaman
Senin, 31 Oktober 2011
BATIK
Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing”.
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Teknik membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keratonYogyakarta dan Surakarta.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Ciri-ciri batik tradisional :
•
Ragam hias motif ular, barong, geometris, pagoda.
•
Coraknya mempunyai arti simbolik.
•
Warna cenderung gelap ( putih – hitam – coklat kehitaman ).
•
Motif ciri khas daerah asal.
Ciri-ciri batik modern :
•
Ragam hias bebas binatang, tumbuhan, rangkaian bunga dll.
•
Corak tidak mempunyai arti simbolik tertentu.
•
Penggunaan warna bebas seperti biru, merah, ungu dsb.
•
Motif tidak memiliki ciri khas daerah asal.
MACAM – MACAM MOTIF BATIK
Motif batik adalah kerangka gambar yang mewujudkan batik secara
keseluruhan.
Menurut unsurnya batik dibagi menjadi 2 (dua ),yaitu :
1.ORNAMEN
Motif utama
2.ISEN
Motif pengisi ( Titik – titik , Garis , Titik dan Garis, dsb
)
PENGGOLONGAN MOTIF BATIK
A. GEOMETRIS
1.Motif banji
•
Motif disusun dari garis – garis.
•
Motif klasik
•
Jarang ditemui
•
Khas banyumas
•
Motif besar
•
Warna coklat, hitam.
Namanya : Banji guling, banji bengkok, banji kancip, banji kerton.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar